Sebuah studi menunjukkan lebih dari 3000 pesien yang datang ke ruang
gawat darurat dengan rasa sakit di dada belum tentu karena serangan
jantung. Namun, jika nyeri di dada tidak terlalu parah, juga tidak
berarti itu bukan serangan jantung.
"Nyeri dada separah apapun
harus menjadi perhatian. Nyeri adalah bendera merah untuk masalah
kesehatan serius lainnya juga, seperti sakit maag atau robekan pada
aorta, arteri utama jantung, seperti yang menewaskan aktor John Ritter
pada tahun 2003," kata Dr Anna Marie Chang, seorang penulis studi dan
seorang dokter darurat di Rumah Sakit University of Pennsylvania,
sebagaimana dilansir dari reuters.
Dr James Feldman, seorang
dokter darurat di Boston Medical Center mengatakan gejala jantung
serangan klasik lakukan termasuk nyeri dada atau tekanan, namun
keunggulan lain sesak napas, mual muntah, dan pingsan. Selain itu, rasa
sakit dari serangan jantung tidak selalu menetap di daerah dada.
"Penyebab
nyeri dada mungkin saja serangan jantung, tapi bisa saja bukan. Tapi
pasti bisa menjadi sesuatu yang serius," kata Feldman.
Menurut
Dr Rajiv Gulati, seorang ahli jantung di Mayo Clinic di Rochester,
Minnesota, rasa nyeri bisa terjadi pada lengan, dada, punggung,
rahang atau perut dan dapat dijelaskan secara berbeda oleh orang yang
berbeda.
"Jika Anda hanya menunggu hingga nyeri dada anda
hilang, artinya anda hanya menunda perawatan, dan itu akan menjadi
masalah. Setiap nyeri dada merupakan keluhan yang serius dan berarti
Anda perlu mencari perawatan medis segera." kata Gulati.
0 komentar:
Posting Komentar