Jakarta
Sekjen PPP, Romahurmuziy, menyebut Pilgub DKI putaran kedua akan
diwarnai perang ideologi. Namun bagi Partai Gerindra, perang sebenarnya
justru antara perubahan melawan keinginan mempertahankan status quo.
"Bukan
perang ideologi, tapi pertarungan antara yang ingin mempertahankan
statusquo dan yang ingin melakukan perubahan dan pemberantasan korupsi,"
kata Ketua Fraksi Gerindra MPR RI, Martin Hutabara, kepada detikcom,
Sabtu (11/8/2012).
Menurut Martin, kedua calon gubernur DKI
justru memiliki ideologi yang sama, nasionalis sejati. Sangat tidak
masuk akal, imbuh Martin, jika ada yang menilai akan terjadi perang
ideologi.
"Apalagi Fauzi Bowo adalah Ketua NU DKI. Sehingga sulit
membayang kan keduanya akan perang ideologi dalam Pilgub DKI,"
lanjutnya.
Martin justru menilai masyarakat Jakarta ingin
pertarungan Pilgub kali ini lebih mengedepankan soal program. Mulai dari
mengatasi macet, menimbulkan rasa aman serta mengatasi pengangguran.
"Bukan
malah mengangkat angkat masalah SARA. Masalah SARA adalah masalah
sensitif bagi masyarakat Jakarta yang heterogen. Masyarakat sadar
masalah ini akan dipecahkan secara persuasif, dengan akal sehat dan
tenggang rasa yang tinggi dan bukan dengan cara memprovokasi," jelas
Martin yang mengusung Jokowi-Ahok.
0 komentar:
Posting Komentar